Senin, 25 November 2013

Dasar-Dasar Futsal



    Berikut lima prinsip dasar bermain futsal.
1.            Speed
Kecepatan menjadi prinsip dasar paling utama dalam permainan futsal. Mengingat lapangan futsal yang kecil, tak ada ruang dan waktu bagi kita untuk berlama-lama dengan bola. Setiap pemain harus bergerak dengan cepat untuk menciptakan ruangan.
2.            Fast Moves
Bergerak dengan cepat. Satu paket dengan kecepatan. Bergerak dengan cepat cenderung lebih diutamakan ketika bermain sebagai tim. Saat menciptakan ruang, pertukaran posisi tentunya harus dilakukan secepat mungkin. Tanpa cara ini, akan sanat sukar membuka ruang tembak atau setidaknya menciptakan peluang.
3.            Tactics
Dalam bermain futsal, pelatih boleh sekehendak hati mengganti pemain selama pertandingan. Untuk menjaga stamina tim, kadang mengganti 1 persatu secara rotasi, atau dua sekaligus. Bahkan di beberapa tim, menciptakan dua tim dengan mengganti 4 pemain sekaligus dengan tim baru dari bangku cadangan. Jika dalam kondisi mendesak, bukan tak mungkin, penjaga gawang diganti pemain outfield alias bermain power play.
4.            Formations
Inilah yang membedakan gaya permainan tiap tim futsal. Sistem 4-0 saat ini menjadi favorit dengan melihat permainan Spanyol yang luar biasa bagus. Transisi dari formasi ini bisa bervariasi. Kadang ketika mencari keseimbangan cukup menjadi 2-2 atau malah secara ekstrim menjadi 0-4.
Di Indonesia sendiri banyak yang menyukai kombinasi formasi 3-1 dengan variasi 1-2-1. Mengingat tipikal permainan kita cenderung statis dan tak mau ambil resiko. Namun pada prinsipnya, formasi akan berbuah tergantung situasi di lapangan.
5.            Defending
Uniknya futsal, bertahan dijadikan patokan, alih-alih menyerang. Karena jika pertahanan telah sempurna, ketika lawan kehilangan bola, secepat kilat kita bisa berganti menyerang dengan counter attack super kilat. Cara bertahan sistem zona (zonal marking) secara perlahan mulai ditinggalkan. Sistem man-to-man marking dianggap lebih fleksibel, meski kita mampu menerapkan secara menyeluruh dalam sebuah kesatuan tim. Perhatikan cara bertahan Brasil. Pemain-pemain mereka bergerak menjaga lawan langsung ketika lawan mulai membangun serangan.


SISTEM LATIHAN

       Sistem Latihan Dasar
Dalam Sistim  Latihan Dasar Futsal Meliputi :
         - Latihan Teknik Dasar FUTSAL
         - Latihan Teknik Kontrol Bola
         - Latihan Kerjasama Team
         - Latihan Menyerang
         - Latihan Bertahan
         - Latihan Fisik FUTSAL
         - Latihan Mental FUTSAL
         - Latihan Taktik FUTSAL
         - Latihan Teknik, Taktik & Strategi Kompetisi.

Dalam sistem latihal dasar ini kita berlatih menahan  bola, kontrol bola dan melatih  defense kita dengan dibantu oleh para instuktur atau pemain-pemain senior.
 
Sistem Latihan Lanjutan
Dalam system latihan lanjutan  permainan tim harus dengan menunjukkan strategi baru agar mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Mereka harus mampu memainkan kombinasi bola � bola cepat dan variasi serangan lewat sayap dengan baik. Untuk itu harus diatur pola hari latihayan yaitu :
-      7 hari dengan total 4x latihan taktik, 5x latihan teknik dasar dan 2x sparing).
Dalam latihan lanjutan ada beberapa latihan yang harus diutamakan terlebih dahulu, yaitu
1.         Latihan Daya Tahan(Aerobik dan Anaerobik)
Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasakan pemain menyenangi latihan lari selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pemain dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.

Selanjutnya proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina)pemain. Artinya, pemain itu mampu bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis.
2.         Latihan Kekuatan
Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih menggunakan beban atau dengan kata lain latihan beban (weight training). Sebaiknya sebelum melakukan program latihan beban sesungguhnya, disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan seperti:
- mendorong (push up, pull up)
- bangun tidur, angkat kaki
- memperkuat otot punggung, pinggang
- jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai � loncat-loncat di tempat atau sambil bergerak.
 
Proses selanjutnya adalah meningkatkan kualitas geraknya dengan menggunakan beban (weight training) yang sebenarnya. Dianjurkan untuk tidak melakukan atau berlatih loncat di tempat yang keras karena akan berdampak terjadinya sakit, cedera pada bagian lutut, dan pinggang.
3.         Latihan Kecepatan
Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan tungkai/kaki. Aspek kecepatan dalam futsal juga bermakna pemain harus cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya antara lain:
a. Lari cepat dalam jarak dekat
b .Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run)
c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan, dan lain-lain.
d. Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula.
4. Latihan Kelenturan/Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain bulutangkis. Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes namun tetap bertenaga, pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus.
Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur rentan mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di samping itu, gerakannya cenderung kaku sehingga banyak menggunakan energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien.
Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis.
Bermain Futsal tidak jauh berbeda dengan bermain Sepakbola pada umumnya, butuh kekuatan stamina, mental dan strategi. Ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan.
Pola permainan dalam Futsal banyak didominasi permainan kaki ke kaki, maksudnya pengaturan dalam bertahan, maupun menyerang lebih banyak dilakukan
dengan umpan-umpan pendek, mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan sepakbola. Dengan pola seperti ini skill dan kekompakan tim terutama dalam mengolah bola, mengumpan, menjaga pertahanan dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan.

Sistem latihan defence
Sistem latihan defence dilakukan pada saat di counter attack, sistim latihan ini bertujuan agar para pemain  harus sabar dan agar tidak terlalu banyak melakukan kesalahan timing, dimana passing yang dilakukan yang seharusnya pemain shooting.

Didalam Futsal jarang sekali diterapkan umpan-umpan panjang, strategi ini hanya buang-buang energi, disamping itu juga tidak mencerminkan permainan yang baik dan enak dilihat . Namun demikian, bukannya hal tersebut dilarang atau tidak disarankan, tinggal kembali kepada individu sendiri, mau bagaimana memainkan permainan Futsal tersebut.
Jarangnya teknik-teknik tersebut diterapkan, hal ini lebih kepada bisa terciptanya pola permainan yang cantik, enak dilihat serta proses gol yang indah. Begitu juga dengan heading bola, gol-gol yang tercipta dengan kepala bisa lebih terlihat bagus dan enak untuk dilihat, terlebih jika proses penyerangan tersebut dilakukan dengan pola penyerangan terstruktur.

Latihan Menyusun Strategi
Dalam latihan ini instruktur membuat suatu pola dan strategi bermain yang bagus, untuk hal itu tentunya ada beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam menciptakan pola permainan yang bagus.
1. Penguasaan terhadap bola.
Untuk melatih penguasaan bola tahap pertama adalah dengan memfokuskan pada kekuatan dan kelincahan dalam pergerakan kaki, sebagaimana saya jelaskan dalam artikel Tips warming up sebelum bermain futsal, pemanasan sangat diperlukan, lakukan sesering mungkin dribling untuk menselaraskan pergerakan kaki dan arah bola, bisa dilakukan dengan variasi zig-zag.

2. Komposisi Pemain.
Untuk membentuk tim yang bagus, cermati skill tiap-tiap pemain dalam hal penguasaan bola, pengaturan serangan dan menyerang.Tempatkan pemain yang memiliki model pergerakan kaki yang rapat sebagai pemain bertahan, rapat di sini maksudnya model pergerakan kakinya yang tidak terlalu panjang, hal ini bisa lebih berguna untuk menghambat laju pergerakan bola lawan, dan sebaliknya tipe pemain dengan pergerakan panjang lebih bisa dimanfaatkan sebagai penyerang.
Untuk pemain tengah dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan mengatur serangan dan yang lebih diutamakan adalah kemampuan stamin yang paling prima, mengingat posisinya memungkinkan melakukan penyerangan dan bertahan.

Kesimpulan
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa dengan melakukan sistem latihan yang baik dan benar maka para atlet mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

FUTSAL

PERATURAN PERMAINAN FUTSAL
UKURAN LAPANGAN FUTSAL

UKURAN GAWANG FUTSAL
Futsal memiliki peraturan tersendiri dibandingkan sepakbola, semua peraturan permainan futsal sudah disepakati dan diatur tersendiri oleh FIFA. Tetapi, dengan menghormati kesepakatan dari asosiasi-asosiasi terkait dan yang telah mempersiapkan prinsip-prinsip dari peraturan-peraturan ini, peraturan permainan futsal dapat diubah penerapannya untuk disesuaikan dengan perintah-perintah pemula khususnya yang berusia di bawah 16 tahun, wanita atau untuk pemain yang sudah cukup berumur (melebihi 35 tahun) dan pemain yang memiliki kekurangan-kekurangan tertentu.
Hal-hal yang diperbolehkan untuk diadakan perubahan adalah :
- Ukuran lapangan
- Ukuran, berat, dan bahan bola
- Lebar dan tinggi mistar gawang
- Durasi babak/periode permainan
- Penggantian/Pemain cadangan
Berkenaan dengan jenis kelamin, peraturan-peraturan tetang wasit, pemain dan para petugas lainnya adalah berlaku sama baik bagi jenis kelamin pria maupun wanita.
 
1. PERATURAN 1 � LAPANGAN
Lapangan harus persegi panjang. Panjang garis batas kanan dan kiri lapangan (touch line) harus lebih panjang dari garis gawang.
 Ukuran :
 Panjang : Minimum 25 m
      Maksimum 42 m
 Lebar : Minimum 15 m
   Maksimum 25 m
 Standar Internasional
 Panjang : Minimum 38 m
      Maksimum 42 m
 Lebar : Minimum 18 m
   Maksimum 25 m
 
Tanda/Batas Lapangan
- Lapangan ditandai dengan garis-garis yang melekat pada lapangan dan garis-garis tersebut berfungsi sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut sebagai garis pembatas lapangan. Dua garis pendek disebut garis gawang.
- Semua garis memiliki lebar 8 cm
- Lapangan dibagi dua yang dibelah oleh garis tengah lapangan. Tanda/Titik tengah ditandai dengan sebuah titik di tengah-tengah garis  tengah lapangan. Titik tengah dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radius 3 meter.
 
Daerah Pinalti
Daerah Pinalti ditentukan pada setiap sisi akhir dari lapangan sebagai berikut :
Seperempat lingkaran dengan radius 6 meter berada ditengah-tengah pada garis gawang. Seperempat lingkaran digambarkan dari garis gawang sampai bertemu dengan garis bayangan yang berada ditengah pada sudut kanan pada garis gawang dari sisi  luar posisi tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan oleh garis sepanjang 3.16 meter yang membentang sejajar dengan garis gawang.
Garis kurva yang terbentuk merupakan garis terluar dari daerah penalti yang disebut sebagai Garis Wilayah Penalti.
Titik Penalti
Titik Penalti berjarak 6 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal dan berjarak sama diantara kedua tiang terebut
Titik Penalti Kedua
Titik Penalti Kedua berjarak 10 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal dan berjarak sama diantara kedua tiang tersebut.
Bujur Sudut (Titik Tendangan Pojok)
Seperempat lingkaran dengan radius 25 cm di setiap sudut lapangan

Zona Pengganti Pemain
Zona Pengganti Pemain ditempatkan persis di depan bangku tim dimana cadangan dari tim official berada. Zona ini adalah tempat dimana pemain masuk dan keluar lapangan apabila terdapat pergantian pemain.
Zona Penggantian Pemain memiliki panjang 5 meter. Zona ini ditandai pada setiap sisinya dengan sebuah garis yang memotong garis pembatas lapangan. Lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm berada di dalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.
Jarak antara masing-masing zona penggantian pemain dengan titik perpotongan garis tengah lapangan dengan garis pembatas lapangan adalah 5 meter. Ruang yang bebas ini, secara langsung berada di depan meja penjaga waktu, harus tetap terjaga kebebasan pandangannya.
 
Gawang
Gawang harus ditempatkan pada tengah-tengah dari garis gawang. Gawang terdiri dari dua  buah tiang sejajar vertikal dengan jarak yang sama dari setiap sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan batang horisontal
Jarak kedua tiang vertikal adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter
Tiang vertikal maupun tiang horisontal memiliki lebar dan kedalaman 8 cm. Net (jaring), terbuat dari tali rami, goni, atau nilon. Dikaitkan pada kedua tiang vertikal dan tiang horisontal pada sisi belakang gawang. Bagian yang bawah didukung oleh batangan melengkung ataupun bentuk lainnya untuk memberi ketahanan yang cukup.
Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalamdari posisi gawang langsung ke arah sisi luar lapangan, minimal 80 cm pada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah (permukaan lapangan)

Futsal memiliki peraturan tersendiri dibandingkan sepakbola, semua peraturan permainan futsal sudah disepakati dan diatur tersendiri oleh FIFA. Tetapi, dengan menghormati kesepakatan dari asosiasi-asosiasi terkait dan yang telah mempersiapkan prinsip-prinsip dari peraturan-peraturan ini, peraturan permainan futsal dapat diubah penerapannya untuk disesuaikan dengan perintah-perintah pemula khususnya yang berusia di bawah 16 tahun, wanita atau untuk pemain yang sudah cukup berumur (melebihi 35 tahun) dan pemain yang memiliki kekurangan-kekurangan tertentu.
Hal-hal yang diperbolehkan untuk diadakan perubahan adalah :
- Ukuran lapangan
- Ukuran, berat, dan bahan bola
- Lebar dan tinggi mistar gawang
- Durasi babak/periode permainan
- Penggantian/Pemain cadangan
Berkenaan dengan jenis kelamin, peraturan-peraturan tetang wasit, pemain dan para petugas lainnya adalah berlaku sama baik bagi jenis kelamin pria maupun wanita.

Keamanan
Gawang dapat dipindah-pindahkan tetapi harus dapat tetap kokoh berdiam aman di permukaan lapangan selama pertandingan berlangsung.

Permukaan Lapangan
Permukaan lapangan haruslah mulus dan rata serta tidak kasar atau kesat.Penggunaan bahan dari kayu atau bahan buatan lainnya lebih dianjurkan. Beton ataupun Bata harus dihindarkan unutk menghindari kemungkinan cedera.
Keputusan dan Penegasan
Jika ukuran garis gawangadalah 15 meter dan 16 meter, radius ukuran seperempatnya lingkaran hanya sebesar 4 meter. Dalam hal ini, titik penalti tidak lagi ditempatkan pada garis wilayah penalti, tetapi berada tetap pada jarak 6 meter dari titik tengah antara posisi Tiang gawang.
Penggunaan (lempengan) tanah rumput, ataupun tanah rumput buatan atau tanah lembut diperbolehkan untuk pertandingan yang dimainkan di dalam kompetisi domestik, tetapi tidak diperbolehkan untuk pertandingan internasional.
Tanda garis putih 5 meter dari busur pojok lapangan dibuat agar diperhatikan oleh pemain pada saat dilakukannya sepak pojok. Lebar tanda ini adalah 8cm

Tempat duduk para pemain cadangan dan official adalah di belakang garis pembatas lapangan tepat disamping zona bebas yang berada di depan meja penjaga waktu.
Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak pertama pertandingan tersebut. Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan. Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk memulai babak kedua.
Pada babak kedua dari pertandingan, tim-tim berpindah tempat (bench), dan menyerang gawang lawan.
Tendangan Permulaan (Kick Off) Kick Off adalah cara untuk memulai permainan.:
- Pada Permulaan babak pertama dipertandingkan
- Setelah gol tercipta
- Pada permulaan babak kedua dipertandingkan
- Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan
Prosedur
- Seluruh pemain berada dalam setengah lapangan permainannya sendiri.  Lawan dari tim yang melakukan     kick off  paling kurang 3 m dari bola hingga bola sudah dalam permainan.
- Bola ditempatkan di titik tengah lapangan
- Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick off
- Pada saat memulai pertandingan kick off yang sah, apabila bola ditendang dan bergerak ke arah depan.
- Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
Pelanggaran dan Sanksi
- Jika penendang menyetuh bola untuk kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran.
- Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah penalti lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah penalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
- Untuk setiap pelanggaran prosedur kick off, maka kick off akan dilakukan kembali/diulang.
Menjatuhkan Bola
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Atau pernainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam peraturan permainan.
Prosedur
Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola tersebut terakhir berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah penalti, dimana hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah penalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan ketika bola sudah menyentuh lapangan.

Pelanggaran dan Sanksi
Bola dijatuhkan lagi/diulang.
� Jika bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh permukaan lapangan (tanah)
� Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah, tanpa disentuh oleh pemain
BOLA

Kualitas dan Ukuran

Bola harus :
�    Berbentuk bulat
�    Terbuat dari kulit atau bahan lainnya
�    Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm
�    Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440 gram.
�    Tekanannya sama dengan 0,4 � 0,6 atmosfir (400-600 gr/cm3)

Pergantian Bola Rusak

Jika Bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan :
�    Pertandingan dihentikan sementara
�    Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak

Jika Bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan pada saat permainan dimulai, tendangan gawang,
tendangan pojok, tendangan bebas, tendangan penalti atau tendangan kedalam :
�    Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan peraturan biasa
�    Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit


Keputusan 1

Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.

Keputusan 2

Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama ketika bola di jatuhkan dari ketinggian 2 m, dalam suatu pertandingan atau kompetisi, hanya bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang diatur dalam peraturan No.2 yang diperbolehkan untuk digunakan.

Dalam suatu pertandinga atau kompetisi FIFA dan pertandingan lainnya dibawah pengawasan konfederasi, penggunaan bola futsal tergantung pada tiga logo persyaratan yang tercantum pada bola :
Logo resmi : �FIFA APPROVED� atau �FIFA INSPECTED� atau referensi �International Match Ball Standard�

Logo yang tertera pada bola menyatakan bahwa bola tersebut telah diuji secara resmi dan sesuai dengan persyratan teknis, masing-masing kategori beda spesifikasi yang diatur dalam Peraturan No.2 daftar persyaratan tambahan ditentukan pada setiap kategori dikeluarkan oleh FIFA. Institusi yang ditunjuk oleh FIFA yang akan melaksanakan pengujian tersebut.

Assosiasi Nasional dapat menyetujui penggunaan bola yang akan digunakan untuk kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisi yang digelar, bola yang digunakan harus memenuhi salah satu dari tiga persyratan  yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2.

Apabila asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo �FIFA APPROVED� atau �FIFA INSPECTED� untuk kompetisinya sendiri maka asosiasi nasional juga harus memperkenankan penggunaan bola yang memegang rancangan bebas royalti "International Matchball Standard�

Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi lainnya dibawah pengawasan konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan bentuk iklan komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk plakat kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang pabrik pembuatnya dengan membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.


Keselamatan

Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun.

Dasar Perlengkapan

Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah :

� Seragam atau kostum. Jika menggunakan baju tambahan di dalam (undergarments) warna dari pelindung     lengan harus sama dengan warna kostumnya
� Celana pendek. Apabila memakai celana dalam strench pants, warnanya harus sama dengan warna celana     pendek utama.
� Kaos kaki
� Pengaman kaki (shinguards)
� Sepatu yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan     sol karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Pengunaan sepatu adalah wajib.
� Pemain tidak boleh menggunakan undergarment yang menunjukkan slogan atau iklan. Kewajiban dasar       peralatan ialah tidak boleh mengandung unsure politik, agama, ras, atau pernyataan seseorang.
� Seorang pemain yang memberikan slogan atau iklan di bajunya akan mendapat sanksi dari panitia.Tim           pemain yang pada peralatan dasarnya mempunyai unsure politik, agama, sara atau pernyataan seseorang     akan dikenakan sanksi oleh panitia atau oleh FIFA.
� Kaos harus mempunyai pelindung lengan.

Seragam atau Kostum

� Diberi nomor antara 1-20 dan harus tampak pada bagian belakang kostum
� Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya

Untuk pertandingan internasional, nomornya juga harus tampak pada bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.

Pengaman Kaki (Shinguards)

� Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki
� Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis)
� Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.



Penjaga Gawang

� Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus ditutup dengan kaos kaki.
� Setiap penjaga gawang memakai warna kostum berbeda yang mudah membedakan dengan pemain lain       serta wasit.
� Jika seorang pemain yang berada di luar lapangan ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai oleh    penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor        pemain itu sendiri.

Pelanggaran dan Sanksi

Untuk setiap pelanggaran dan sanksi peraturan ini :
� Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan,                 membetulkan perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan yang hilang atau belum dipakai.     Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit,     yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika       bola berada di luar permainan. 
Wewenang Wasit Setiap pertandingan dipimpin oleh dua orang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk menegakkan Peraturan Permainan yang berhubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia meninggalkan lapangan tersebut.   Kekuasaan dan Tanggung Jawab Wasit
  • Menegakkan Peraturan Pertandingan
  • Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang membuat pelanggaran sebelumnya.
  • Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan, termasuk memberikan hukuman terhadap pemain dan/atau ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai pertandingan.
  • Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang ditetapkan tidak hadir.
  • Menghentikan, menunda dan mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur tangan luar.
  • Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan mengeluarkan pemain tersebut.
  • Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seseorang pun yang tidak berkepentingan masuk ke dalam lapangan.
  • Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari lapangan.
  • Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar lapangan permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya cidera ringan
  • Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan dari Peraturan No.2
 Keputusan Wasit Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final tidak dapat dirubah. Keputusan 1 Jika wasit utama dan kedua pada saat bersamaan mengeluarkan sinyal pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan maka keputusan wasit utama yang dibenarkan. Keputusan 2 Wasit Utama dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atu mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap keputusan Wasit Utama yang dibenarkan.
Peregangan tubuh sepertinya merupakan hal yang sangat sederhana. Ketika kita merasa letih atau baru bangun tidur, secara alami kita akan menggeliat. Ternyata peregangan yang sederhana ini memiliki manfaat yang luar biasa.
Hampir semua kegiatan fisik kita dikendalikan oleh otot, saraf dan tulang. Untuk dapat bekerja dengan baik, ketiganya perlu dalam keadaan relaks dan fleksibel. Otot berhubungan dengan tulang melalui jaringan yang disebut tendon. Ketika berkontraksi otot memendek dan menggerakkan tulang-tulang. Bila otot tidak dalam keadaan relaks, proses kontraksi dan relaksasi ini akan menjadi lebih sulit dan memakan banyak energi, akibatnya orang akan merasa malas bergerak. Dengan latihan beban, kita dapat memperbesar dan memperkuat otot. Namun seringkali bila latihan ini tidak diikuti dengan latihan fleksibiltas, orang dapat terlihat kaku dan lamban.
Sistem saraf mengontrol tubuh manusia, baik secara sadar maupun tidak sadar.Dalam keadaan tegang, tentu saja kerja saraf menjadi kurang baik sehingga fungsinya berkurang. Akibatnya, tidak hanya secara fisik kita menjadi kurang fit, namun organ dalam yang dikendalikan oleh saraf pun menjadi bekerja kurang sempurna.
Tulang tidak hanya untuk menopang tubuh manusia untuk berdiri, namun juga harus membuat bagian-bagian tubuh bergerak melalui persendiannya. Persendian seharusnya senantiasa berada dalam keadaan fleksibel karena jika tidak, tubuh kita akan menjadi sulit bergerak seperti engsel pintu yang berkarat.
Manfaat Streching antara lain :
1. Memperbaiki kerja susunan saraf
2. Membuat postur tubuh lebih baik
3. Memperlancar sistem peredaran darah dan limfe
4. Melenturkan tubuh
5. Mengurangi stress
6. Mengurangi risiko cedera waktu berolahraga
 
Semoga Bermanfaat ya buat kalian yang baca :)